Minggu, 28 Desember 2014

Rita Coolidge-We're all Alone



Outside the rain begins and it may never end
So cry no more on the shore
A dream will take us out to sea
Forever more forever more
Close your eyes and dream
And and you can be with me
'Neath the waves through the caves of hours
Long forgotten now
We're all alone
We're all alone
Close the window
Calm the light
And it will be alright
No need to bother now
Let it out
Let it all begin
Learn how to pretend
Once a story's told
It can't help but grow old
Roses do
Lovers too
So cast your seasons to the wind
And hold me dear
Oh, hold me dear
Close the window
Calm the light
And it will be alright
No need to bother now
Let it out
Let it all begin
All's forgotten now
We're all alone
oh-oh, we're all alone
Close the window
Calm the light
And it will be alright
No need to bother now
Let it out
Let it all begin
Owe it to the wind, my love

Jumat, 21 November 2014

Please Be Careful With My Heart with lyrics

You've Made Me Stronger - Regine Velasquez (with lyrics)

This song for my Ex that ever in my heart....xixixi

Copy from : https://www.youtube.com/watch?v=8OkL2jY35uA

Bagaimana Menjadi Sahabat yang Baik?

Cara Menjadi Sahabat yang Baik
PADA 25 Desember 2010, seorang wanita berusia 42 tahun di Inggris memasang pesan bunuh diri di sebuah situs jejaring sosial yang terkenal. Pesannya itu terlihat seperti seruan minta tolong. Meski wanita itu punya lebih dari seribu ”teman” di situs tersebut, tak seorang pun membantunya. Besoknya, polisi menemukan jasadnya. Dia sengaja minum obat sampai overdosis.
Sekarang, teknologi modern membuat kita bisa memiliki ratusan, bahkan ribuan, ”teman” di situs pertemanan dengan hanya menambahkan nama mereka ke daftar kontak kita. Dan, kalau kita ingin mengakhiri sebuah”pertemanan”, kita hanya perlu menghapus nama seseorang dari daftar itu.Namun, kejadian tragis wanita Inggris itu menyingkapkan kenyataan yang mengejutkan—banyak orang belum bisa menemukan sahabat sejati. Bahkan, sebuah survei baru-baru ini menunjukkan bahwa meski kini kita bisa berteman dengan lebih banyak orang, jumlah teman kita yang benar-benar akrab telah berkurang. Seperti kebanyakan orang, Anda mungkin setuju bahwa punya sahabat yang baik itu penting. Anda mungkin juga merasa bahwa menjadi seorang sahabattidak cukup hanya dengan mengklik sebuahlinkdi layar komputer atau smartphone.

Sahabat seperti apa yang Anda cari? Bagaimana Anda bisa menjadi sahabat yang baik? Apa yang perlu kita lakukan untuk menjalin persahabatan yang bertahan lama? Bacalah empat prinsip di bawah ini, dan cari tahu bagaimana nasihat Alkitab yang praktis bisa membantu Anda menjadi sahabat yang baik.
1. Tunjukkan Kepedulian yang Tulus Persahabatan sejati butuh komitmen. Dengan kata lain, seorang sahabat yang baik merasa punya tanggung jawab sebagai sahabat Anda, dan benar-benar peduli kepada Anda. Tentu, komitmen bersifat dua arah, dan itu memerlukan upaya kerasdan pengorbanan dari kedua pihak. Namun, pengorbanan itu pasti membuahkan hasil. Tanyai diri Anda, ’Apakah saya rela memberikan diri, waktu, dan hal lain yang saya miliki demi teman saya?’ Ingatlah, untuk mendapat sahabat yang baik,Anda sendiri perlu terlebih dahulu menjadi sahabat yang baik.
SAHABAT YANG ORANG CARI
Irene:”Sama seperti mengurus kebun yang indah, menjalin persahabatan juga butuh banyak waktu dan usaha.Pertama-tama, kita mesti mau jadi sahabat yang baik buat orang lain. Jangan pelit-pelit memperlihatkan kasih sayang dan perhatian. Dan, kita harus rela korbankan waktu kalau sahabat kita butuh bantuan.”Luis Alfonso:”Kehidupan zaman sekarang bikin orang jadi mementingkandiri, bukannya mengorbankan diri. Jadi, kalau ada orang yang dengan tulus peduli kepada kita, itu luar biasa.”APA KATA ALKITAB?”Sebagaimana kamu ingin orang lakukan kepadamu, lakukan juga demikian kepada mereka.Praktekkanlah hal memberi, dan kamu akan diberi.”(Lukas 6:31, 38) Di ayat ini, Yesus menasihati kita untuk bermurah hati dan tidak mementingkan diri. Dengan bermurah hati, kita bisa memupuk persahabatan. Jika Anda selalu membantu teman Anda tanpa pamrih, dia pasti ingin bersahabat dengan Anda.
2. Jadilah Teman Bicara yang BaikPersahabatan sejati tidakbisa bertumbuh tanpa komunikasi yang rutin. Maka, kalian perlu berbagi cerita tentang hal-hal yang sama-samakalian sukai. Dengarkan apa yang sahabat Anda katakan, dan hargai pendapatnya. Kalau cocok, pujilah dia dan beri dia semangat. Kadang, kita mungkin perlu menasihati atau bahkan menegur sahabat kita, dan itu tidak selalu mudah. Tetapi, seorang sahabat yang setia akan berani memberitahukan kesalahan serius sahabatnya dan memberinya nasihat dengan hati-hati.
SAHABAT YANG ORANG CARI
Juan: ”Sahabat sejati harus bisa menyatakan pendapat apa adanya, tapi tidak kesal kalau kita tidak sependapat.
”Eunice:”Yang paling saya hargai adalah sahabat yang mau menemani dan mendengarkan saya, apalagi kalau saya ada masalah.
”Silvina:”Sahabat sejati akan berbicara yang sebenarnya demi kebaikan kita, walaupun dia tahu itu tidak enak didengar.”APA KATA ALKITAB?”Setiap orang harus cepat mendengar, lambat berbicara, lambat murka.”(Yakobus 1:19) Sahabat-sahabat yang baik akan saling mendengarkan. Kalau kita terus yang berbicara,kita seolah-olah menunjukkan bahwa pendapat kitalah yang paling penting. Maka, perhatikanlah baik-baik kalau sahabat kita sedang menceritakan isi hatinya dan perasaannya. Dan, jangan tersinggung kalau dia berterus terang kepada Anda. ”Luka-luka yang ditimbulkan oleh seorang yang mengasihi adalah setia,” kata Amsal27:6.3. Jangan Menuntut Kesempurnaan. Semakin akrab kita dengan seorang sahabat,semakin jelas kita melihat kelemahannya. Teman kita memang tidak sempurna, tapi kita juga sama. Karena itu, kita tidak boleh mengharapkan atau menuntut kesempurnaandari sahabat kita. Sebaliknya, lebih baik kita menghargai kelebihan mereka dan memaklumi kesalahannya.
SAHABAT YANG ORANG CARI
Samuel:”Kita sering kali menuntut orang lain harus sempurna tapi ke diri sendiri tidak. Jadi, kalau kita sadar kita juga bisa buat salah dan perlu dimaklumi, kita akan lebih rela memaafkan orang lain.
”Daniel:”Kita perlu terima kenyataan bahwa sahabat kita bisa buat salah. Kalau ada masalah, sebaiknya cepat selesaikan dan lupakan.”APA KATA ALKITAB? Apakah Anda mau memaafkan?—Kolose 3:13, 14”Kita semua sering kali tersandung. Jika seseorang tidak tersandung dalam perkataan, ia adalah manusia sempurna, juga sanggup mengekang seluruh tubuhnya.”(Yakobus 3:2)
 Kalau kita sadar akan kebenaran sederhana ini, kita bisa lebih memaklumi sahabat kita. Selanjutnya, itu akan membuat kita mengabaikan kekurangan dan kesalahan kecil yang tidak kita sukai. Alkitab berkata,”Teruslah bersabar seorang terhadap yang lain dan ampuni satu sama lain dengan lapang hati jika ada yang mempunyai alasan untuk mengeluh sehubungan dengan orang lain. . . .Tetapi selain semua perkara ini, kenakanlah kasih, sebab itu adalah ikatan pemersatu yang sempurna.”—Kolose 3:13, 14.4. Perluaslah Pergaulan Memang benar, kita perlu berhati-hati memilih teman. Tetapi, itu tidak berarti kita berteman hanya dengan yang seumur atau yang memiliki latar belakang tertentu. Jika kita juga berteman dengan orang dari segala usia, budaya, dan kebangsaan, wawasan kita akan semakin luas.
SAHABAT YANG ORANG CARI
Unai:”Kalau kita hanya berteman dengan orang yang seumur dan sama hobinya, kita seperti terus-terusan memakai pakaian dengan warna kesukaan kita. Meski kita sukasekali warna itu, lama-lama kita akanbosan juga.
”Funke:”Saya senang memperluas pergaulan dan itu membuat saya makin dewasa. Saya belajar untuk bisa berteman dengan orang dari berbagai umur dan latar belakang. Saya jadi lebih supel dan bisa menyesuaikan diri. Teman-teman saya pun senang.”Apakah Anda mau berteman dengan berbagai macam orang?—2 Korintus6:13APA KATA ALKITAB?”Maka, sebagai balasan—aku berbicara seperti kepada anak-anak—kamu juga, bukalah dirimu lebar-lebar.”(2 Korintus 6:13) Alkitab menasihati kita untuk berteman dengan berbagai macam orang. Kalau Anda membuka diri dan punya teman dari beragam latar belakang, hidup Anda akan lebih berwarna, danAnda pun akan disayangi.

You don't have to say you love me (Lyrics)

Mariah Carey feat Whitney Houston - When you believe - lyrics

ENDLESS LOVE - Mariah Carey & Luther Vandross

-

Maybe i'll sing this song when i Married...hahaha

Info : https://www.youtube.com/watch?v=ouNJFKbNP50

Senin, 10 November 2014

My Baptize day ( 19 July 2014 ) at the Regional Convention_Medan_Indonesia )







he will make you strong-song no 60


this song reminds me when i baptized in regional convention 2014..

Make me know your name-KM no 69


He Will Call - no 111


they have a nice sound...

Jehovah Warm Appeal "be wise my son" kingdom melodies no 89


Sometimes-Britney Spears


A Place Bearing Your Name- Kingdom Melodies No.127



This is one of my favorite song,,,,

Somewhere Out There-Linda Ronstadt feat James Ingram




Rabu, 29 Oktober 2014

Bagaimana Aku Bisa Mengendalikan Berat Badanku???


Bagaimana Aku Bisa Mengendalikan Berat Badanku?


Alkitab menganjurkan kita untuk ”bersahaja dalam kebiasaan”. (1 Timotius 3:2) Itu termasuk kebiasaan makanmu. Cobalah cara-cara berikut.
Dengarkan perutmu. Dulu, aku menghitung-hitung kalori,” kata Julia, 19 tahun, ”tapi sekarang aku cukup berhenti makan begitu merasa kenyang.
Hindari makanan yang tidak sehat. Dengan berhenti minum soda,” kata Peter, 21 tahun, ”beratku turun lima kilo hanya dalam sebulan!
Ubah kebiasaan makan yang buruk. Aku berupaya untuk tidak tambah,” kata Erin, 19 tahun.
Rahasia untuk Sukses: Jangan sampai tidak makan! Karena kamu akan kelaparan dan cenderung makan berlebihan.
Tentu, beberapa orang yang bilang ”Aku perlu mengendalikan berat badanku” punya pandangan yang menyimpang tentang tubuh mereka. Mereka sebenarnya baik-baik saja. Namun, bagaimana jika kamu memang perlu menurunkan berat badan? Cara berikut telah berhasil bagi gadis bernama Catherine.
”Aku remaja yang kegemukan, padahal aku enggak mau. Aku jadi enggak suka sama penampilan dan perasaanku!
”Dari waktu ke waktu, aku mencoba menurunkan berat badan melalui beberapa diet khusus, tapi berat badanku selalu naik lagi. Di usia 15 tahun, aku pikir aku harus buat perubahan. Aku ingin menurunkan berat badan dengan cara yang benar—cara yang bisa aku pertahankan seumur hidup.
”Aku membeli buku yang membahas prinsip dasar gizi dan olahraga, dan mempraktekkannya. Aku bertekad bahwa sekalipun aku gagal atau kecil hati, aku tidak akan menyerah.
”Tahu enggak, ternyata berhasil! Dalam setahun, beratku turun 27 kilo, dan tetap stabil selama dua tahun. Tak kusangka aku bisa!
”Aku sukses karena aku tidak sekadar diet—gaya hidupku yang aku ubah.”—Catherine, 18.
       Sumber : http://www.jw.org/id/ajaran-alkitab/keluarga/kaum-muda/bertanya/mengendalikan-berat-badanku/
  

Jason Birthday (16 September 2014)





Today, 16 September 2014 (7.15 P.M) my 3rd Nephew was born in Awal Bros Hospital ,Pekanbaru City,Riau .. I was happy when I saw his birth at the first time and really wanted to hug him but i cant ..because he is to small and i scared to hug him..haha :p 

Harapan Sejati bagi Orang-Orang Tercinta yang Telah Meninggal

Harapan Sejati bagi Orang-Orang Tercinta yang Telah Meninggal

00:00
21:39
  • Bagaimana kita tahu bahwa orang mati pasti dibangkitkan?
  • Apakah Yehuwa memang ingin membangkitkan orang mati?
  • Siapa yang akan dibangkitkan?
1-3. Apa musuh yang mengejar kita semua, dan mengapa kita akan merasa agak lega dengan membahas apa yang Alkitab ajarkan?
BAYANGKAN Anda sedang lari dikejar musuh yang kejam. Ia jauh lebih kuat dan lebih gesit. Ia tak kenal belas kasihan karena Anda pernah melihatnya membunuh beberapa sahabat Anda. Sekencang apa pun Anda berlari, ia kian mendekat. Anda nyaris putus asa. Tetapi, tiba-tiba muncullah seorang penyelamat. Ia jauh lebih kuat daripada musuh Anda, dan ia berjanji akan menolong Anda. Oh, betapa leganya!
Dapat dikatakan, kita semua, termasuk Anda, sedang dikejar oleh musuh seperti itu. Sebagaimana telah kita pelajari dalam pasal sebelumnya, Alkitab menyebut kematian sebagai musuh. Tidak seorang pun dari kita dapat lari darinya atau melawannya. Kebanyakan dari kita telah melihat musuh ini menelan nyawa orang-orang yang kita cintai. Tetapi, Yehuwa jauh lebih kuat daripada kematian. Ia adalah Penyelamat yang pengasih yang sudah menunjukkan bahwa Ia dapat mengalahkan musuh itu. Dan, Ia berjanji akan membinasakan musuh tersebut, yaitu kematian, secara tuntas. Alkitab mengajarkan, ”Sebagai musuh terakhir, kematian akan ditiadakan.” (1 Korintus 15:26) Itu benar-benar kabar baik!
Mari kita bahas terlebih dahulu bagaimana perasaan kita  apabila teman kita meninggal. Dengan demikian, kita akan lebih memahami suatu janji yang akan membuat kita bahagia. Ya, Yehuwa berjanji bahwa orang mati akan hidup lagi. (Yesaya 26:19) Mereka akan dihidupkan kembali. Jadi, orang yang sudah mati punya harapan untuk dibangkitkan.

APABILA ORANG TERCINTA MENINGGAL

4. (a) Mengapa reaksi Yesus terhadap kematian orang yang tercinta mengajar kita tentang perasaan Yehuwa? (b) Persahabatan istimewa apa yang Yesus jalin?
Pernahkah Anda kehilangan seseorang yang Anda cintai? Kepedihan hati, dukacita, dan perasaan tidak berdaya seolah-olah tak tertanggungkan. Pada saat-saat seperti itu, kita perlu mencari penghiburan dari Firman Allah. (2 Korintus 1:3, 4) Dengan mempelajari Alkitab, kita dapat lebih mengerti bagaimana perasaan Yehuwa dan Yesus terhadap kematian. Yesus, yang dengan sempurna mencerminkan Bapaknya, tahu betapa pedihnya ditinggal mati seseorang. (Yohanes 14:9) Apabila Yesus berada di Yerusalem, ia biasanya mengunjungi Lazarus dan saudara-saudaranya, Maria dan Marta, yang tinggal tidak jauh dari situ, di desa Betani. Mereka menjadi sahabat karibnya. Alkitab mengatakan, ”Yesus mengasihi Marta dan saudara perempuannya dan Lazarus.” (Yohanes 11:5) Tetapi, seperti yang kita pelajari di pasal sebelumnya, suatu ketika Lazarus mati.
5, 6. (a) Bagaimana tanggapan Yesus ketika ia berada di tengah-tengah keluarga dan sahabat-sahabat Lazarus yang sedang berdukacita? (b) Mengapa kesedihan Yesus membesarkan hati kita?
Bagaimana perasaan Yesus ketika sahabatnya meninggal? Dalam kisah itu diceritakan bahwa Yesus mengunjungi sanak keluarga dan sahabat-sahabat Lazarus yang sedang berkabung. Ketika melihat mereka, Yesus sangat terharu. Ia ”mengerang dalam roh dan merasa susah”. Lalu, menurut kisah itu, ”Yesus meneteskan air mata.” (Yohanes 11:33, 35) Apakah kesedihan Yesus mengartikan bahwa ia tidak mempunyai harapan? Sama sekali tidak. Sebenarnya, Yesus tahu bahwa sesuatu yang menakjubkan bakal terjadi. (Yohanes 11:3, 4) Namun, ia tetap merasakan kepedihan dan dukacita akibat kematian.
Dari satu segi, kesedihan Yesus membesarkan hati kita,  karena hal itu menunjukkan bahwa Yesus dan Bapaknya, Yehuwa, membenci kematian. Tetapi, Allah Yehuwa mampu melawan dan mengalahkan musuh itu! Mari kita lihat kemampuan yang Allah berikan kepada Yesus.

”LAZARUS, MARILAH KE LUAR!”

7, 8. Dalam pandangan para pelayat, mengapa tampaknya tidak ada harapan lagi bagi Lazarus, tetapi apa yang Yesus lakukan?
Jenazah Lazarus telah diletakkan di sebuah gua, dan Yesus minta agar batu yang menutup pintu gua itu disingkirkan. Marta berkeberatan karena Lazarus sudah mati selama empat hari sehingga mayatnya pasti sudah mulai membusuk. (Yohanes 11:39) Dari sudut pandangan manusia, semua harapan tentu telah sirna.
Yesus membangkitkan Lazarus, memanggilnya keluar dari gua. Keluarga dan teman-temannya bersukacita
Kebangkitan Lazarus mendatangkan sukacita besar.Yohanes 11:38-44
Namun, batu itu disingkirkan juga, dan Yesus berseru dengan keras, ”Lazarus, marilah ke luar!” Lalu, apa yang terjadi? ”Orang yang telah mati itu keluar.” (Yohanes 11:43, 44) Dapatkah Anda bayangkan betapa senangnya orang-orang yang ada di sana? Entah Lazarus itu adik, sanak keluarga, sahabat, atau tetangga mereka, setahu mereka, ia sudah meninggal. Namun, itu dia, orang yang mereka cintai, ada lagi bersama mereka. Ia masih sama seperti sebelum ia meninggal. Kelihatannya sulit dipercaya! Banyak orang tentu bersukacita dan memeluk Lazarus. Benar-benar suatu kemenangan atas kematian!
Seorang janda memeluk putranya setelah putranya dibangkitkan oleh Elia
Elia membangkitkan putra seorang janda.1 Raja 17:17-24
9, 10. (a) Bagaimana Yesus menyingkapkan siapa yang memberinya kuasa untuk membangkitkan Lazarus? (b) Apa saja manfaat membaca kisah-kisah kebangkitan dalam Alkitab?
Yesus tidak mengaku telah melakukan mukjizat yang menakjubkan itu dengan kuasanya sendiri. Dalam doanya persis sebelum memanggil Lazarus, ia membuat jelas bahwa Yehuwa-lah yang melakukan kebangkitan itu. (Yohanes 11:41, 42) Bukan kali ini saja Yehuwa menggunakan kuasa-Nya untuk membangkitkan orang mati. Kebangkitan Lazarus hanya satu di antara sembilan mukjizat kebangkitan yang dicatat dalam Firman Allah. * Membaca dan mempelajari kisah-kisah tersebut  membuat kita bersukacita. Kisah-kisah tersebut mengajar kita bahwa Allah tidak berat sebelah, sebab yang dibangkitkan mencakup orang tua dan muda, pria dan wanita, orang Israel dan non-Israel. Dan, betapa besar sukacita yang dilukiskan dalam ayat-ayat itu! Misalnya, ketika Yesus membangkitkan seorang gadis remaja, orang tuanya ”sangat takjub dengan kegembiraan yang meluap-luap”. (Markus 5:42) Ya, Yehuwa telah memberi mereka sukacita yang tidak akan pernah mereka lupakan.
Petrus membangkitkan Dorkas
Rasul Petrus membangkitkan wanita Kristen yang bernama Dorkas.Kisah 9:36-42
10 Memang, orang-orang yang dibangkitkan oleh Yesus akhirnya mati lagi. Jadi, apakah percuma saja mereka dibangkitkan? Sama sekali tidak. Kisah-kisah Alkitab itu meneguhkan kebenaran-kebenaran yang penting dan memberi kita harapan.

PELAJARAN DARI KISAH-KISAH KEBANGKITAN

11. Bagaimana kisah kebangkitan Lazarus ikut meneguhkan kebenaran yang dicatat di Pengkhotbah 9:5?
11 Alkitab mengajarkan bahwa orang mati ”sama sekali tidak sadar akan apa pun”. Mereka tidak hidup dan tidak berada dalam keadaan sadar di suatu tempat. Kisah Lazarus meneguhkan hal ini. Setelah hidup lagi, apakah Lazarus membuat orang terpukau oleh ceritanya tentang surga? Atau, apakah ia membuat mereka takut oleh cerita-cerita mengerikan tentang neraka yang menyala-nyala? Tidak. Alkitab tidak mengatakan bahwa Lazarus menceritakan hal-hal itu. Sewaktu mati selama empat hari, ia ”sama sekali tidak sadar akan apa pun”. (Pengkhotbah 9:5) Lazarus hanya tidur dalam kematian.Yohanes 11:11.
12. Mengapa kita dapat yakin bahwa kebangkitan Lazarus benar-benar terjadi?
12 Kisah Lazarus juga mengajar kita bahwa kebangkitan benar-benar terjadi, bukan hanya dongeng. Yesus membangkitkan Lazarus di hadapan banyak saksi mata. Bahkan para pemimpin agama, yang membenci Yesus, tidak menyangkal mukjizat itu. Mereka mengatakan, ”Apa yang harus kita lakukan, karena orang itu [Yesus] mengadakan banyak tanda?” (Yohanes 11:47) Banyak orang datang untuk melihat pria yang telah dibangkitkan itu. Hasilnya, semakin banyak lagi yang beriman kepada Yesus. Bagi mereka, Lazarus adalah bukti hidup bahwa Yesus  diutus oleh Allah. Bukti itu begitu kuat sehingga beberapa pemimpin agama Yahudi yang keras hati berencana untuk membunuh Yesus maupun Lazarus.Yohanes 11:53; 12:9-11.
13. Apa dasarnya untuk percaya bahwa Yehuwa sungguh dapat membangkitkan orang mati?
13 Apakah realistis untuk percaya bahwa kebangkitan benar-benar terjadi? Ya, sebab Yesus mengajarkan bahwa pada suatu hari ’semua orang dalam makam peringatan’ akan dibangkitkan. (Yohanes 5:28) Yehuwa adalah Pencipta segala bentuk kehidupan. Apakah sulit untuk percaya bahwa Ia dapat menciptakan kembali kehidupan? Memang, hal itu sangat bergantung pada daya ingat Yehuwa. Dapatkah Ia mengingat orang-orang yang kita cintai yang telah meninggal? Bintang-bintang di alam semesta ini tak terhitung banyaknya, namun Allah dapat menyebutkan nama setiap bintang! (Yesaya 40:26) Jadi, Allah Yehuwa dapat mengingat orang-orang tercinta yang telah meninggal, sampai ke hal-hal yang terkecil, dan Ia dapat menghidupkan mereka lagi.
14, 15. Sebagaimana digambarkan dalam kata-kata Ayub, apakah Yehuwa memang ingin membangkitkan orang mati?
14 Tetapi, apakah Yehuwa memang ingin membangkitkan orang mati? Alkitab mengajarkan bahwa Ia ingin sekali melakukannya. Pria yang setia bernama Ayub bertanya, ”Jika laki-laki mati dapatkah ia hidup lagi?” Ayub sedang berbicara tentang orang mati dalam kuburan yang menunggu saatnya untuk diingat Allah. Ia mengatakan kepada Yehuwa, ”Engkau akan memanggil, dan aku akan menjawab. Kepada karya tanganmu engkau akan rindu.”Ayub 14:13-15.
15 Coba pikir! Yehuwa benar-benar rindu untuk menghidupkan kembali orang mati. Kita tentu merasa gembira, bukan, mengetahui bahwa begitulah perasaan Yehuwa? Tetapi, mengenai kebangkitan di masa depan, siapa yang akan dibangkitkan, dan di mana?

’SEMUA ORANG DALAM MAKAM PERINGATAN’

16. Orang mati akan dibangkitkan untuk hidup di bawah keadaan apa?
16 Kisah-kisah kebangkitan dalam Alkitab banyak mengajar  kita tentang kebangkitan yang akan terjadi di masa depan. Pada zaman dahulu, orang-orang yang dihidupkan kembali di bumi ini dipersatukan lagi dengan orang-orang yang mereka cintai. Hal yang sama juga akan terjadi di masa depan—tetapi jauh lebih baik. Seperti yang telah kita pelajari di Pasal 3, Allah telah menetapkan bahwa seluruh bumi ini akan dijadikan firdaus. Maka, orang mati tidak akan dibangkitkan untuk hidup di dunia yang penuh dengan peperangan, kejahatan, dan penyakit. Mereka akan memiliki kesempatan untuk hidup selama-lamanya di bumi ini di bawah keadaan yang penuh damai dan bahagia.
17. Seberapa luaskah jangkauan kebangkitan?
17 Siapa yang akan dibangkitkan? Yesus mengatakan bahwa ’semuaorang dalam makam peringatan akan mendengar suara Yesus lalu keluar’. (Yohanes 5:28, 29) Demikian pula, Penyingkapan 20:13mengatakan, ”Laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan kematian dan Hades menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya.” ”Hades” memaksudkan kuburan umum umat manusia. (Lihat Apendiks, halaman 212-13.) Semua kuburan itu akan dikosongkan. Miliaran orang yang beristirahat di sana akan hidup kembali. Rasul Paulus mengatakan, ”Akan ada kebangkitan untuk orang-orang yang adil-benar maupun yang tidak adil-benar.” (Kisah 24:15) Apa artinya itu?
Pertemuan kembali yang menggembirakan di Firdaus saat makam peringatan menjadi kosong karena adanya kebangkitan
Di Firdaus, orang mati akan bangkit dan dipersatukan kembali dengan orang-orang yang mereka cintai
18. Siapa yang termasuk di antara ’orang-orang adil-benar’ yang akan dibangkitkan, dan bagaimana perasaan Anda sendiri terhadap harapan ini?
18 ”Orang-orang yang adil-benar” mencakup banyak orang yang kisahnya kita baca dalam Alkitab dan yang hidup sebelum Yesus datang ke bumi. Nuh, Abraham, Sara, Musa, Rut, Ester, dan banyak lagi mungkin muncul dalam ingatan Anda. Beberapa pria dan wanita yang beriman itu disebutkan di buku Ibrani pasal 11. Tetapi, ”orang-orang yang adil-benar” juga mencakup hamba-hamba Yehuwa yang mati pada zaman kita. Jadi, karena ada harapan kebangkitan, kita tidak perlu takut lagi akan kematian.Ibrani 2:15.
19. Siapakah orang-orang ”yang tidak adil-benar”, dan kesempatan apa yang dengan baik hati Yehuwa ulurkan kepada mereka?
 19 Bagaimana dengan semua orang yang tidak melayani atau menaati Yehuwa karena mereka tidak pernah mengenal Dia? Miliaran orang ”yang tidak adil-benar” itu tidak akan dilupakan. Mereka juga akan dibangkitkan dan diberi waktu untuk belajar tentang Allah yang benar dan melayani Dia. Selama suatu periode seribu tahun, orang mati akan dibangkitkan dan diberi kesempatan untuk melayani Yehuwa bersama orang-orang yang beriman di bumi. Masa itu benar-benar menakjubkan. Dalam Alkitab, periode itu disebut Hari Penghakiman. *
20. Apakah Gehena itu, dan siapa yang pergi ke sana?
20 Apakah ini berarti bahwa setiap orang yang pernah hidup akan dibangkitkan? Tidak. Alkitab mengatakan bahwa ada orang mati yang berada di ”Gehena”. (Lukas 12:5) Nama Gehena berasal dari sebuah lokasi pembuangan sampah di luar kota Yerusalem kuno. Mayat para penjahat yang keji juga dibuang dan dibakar di sana, karena orang Yahudi menganggap mereka tidak layak dikuburkan dan dibangkitkan. Jadi, Gehena cocok untuk melambangkan kebinasaan kekal. Meskipun Yesus akan berperan untuk menghakimi orang yang hidup dan mati, Yehuwa-lah yang menjadi Hakim terakhir. (Kisah 10:42) Ia tidak akan membangkitkan orang-orang yang Ia vonis sebagai orang yang fasik dan tidak mau berubah.

KEBANGKITAN KE SURGA

21, 22. (a) Kebangkitan apa lagi yang disebutkan? (b) Siapakah yang pertama kali dibangkitkan untuk hidup sebagai makhluk roh?
21 Alkitab juga menyebutkan kebangkitan lain, yaitu untuk hidup sebagai makhluk roh di surga. Alkitab hanya mencatat satu contoh dari kebangkitan ini, yaitu kebangkitan Yesus Kristus.
22 Setelah Yesus dibunuh, Yehuwa tidak membiarkan Putra-Nya yang setia itu tetap berada dalam kuburan. (Mazmur 16:10; Kisah 13:34, 35) Allah membangkitkan Yesus, tetapi tidak untuk hidup sebagai manusia lagi. Rasul Petrus menjelaskan bahwa  Kristus ”dibunuh sebagai manusia, tetapi dihidupkan sebagai roh”. (1 Petrus 3:18) Sungguh luar biasa mukjizat itu. Yesus hidup lagi sebagai pribadi roh yang perkasa! (1 Korintus 15:3-6) Yesus adalah pribadi yang paling pertama menerima kebangkitan yang mulia ini. (Yohanes 3:13) Tetapi, dia bukan yang terakhir.
23, 24. ”Kawanan kecil” Yesus terdiri dari siapa, dan berapa jumlah mereka?
23 Yesus tahu bahwa ia tidak lama lagi akan kembali ke surga, maka ia memberi tahu para pengikutnya yang setia bahwa ia akan ”menyiapkan tempat” bagi mereka. (Yohanes 14:2) Orang-orang yang akan pergi ke surga itu Yesus sebut sebagai ”kawanan kecil”-nya. (Lukas 12:32) Berapa banyak orang Kristen setia yang termasuk dalam kelompok yang relatif kecil itu? Menurut Penyingkapan 14:1, rasul Yohanes mengatakan, ”Aku memandang, dan, lihat! Anak Domba itu [Yesus Kristus] berdiri di Gunung Zion, dan bersama dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama dia dan nama Bapaknya.”
24 Ke-144.000 orang Kristen itu, termasuk rasul-rasul Yesus yang setia, dibangkitkan untuk hidup di surga. Kapan mereka dibangkitkan? Rasul Paulus menulis bahwa hal itu akan terjadi pada masa kehadiran Kristus. (1 Korintus 15:23) Sebagaimana yang akan Anda pelajari diPasal 9, kita sekarang hidup pada masa itu. Jadi, sedikit orang yang tersisa dari ke-144.000 itu, yang mati pada zaman kita, langsung dibangkitkan untuk hidup di surga. (1 Korintus 15:51-55) Tetapi, sebagian besar umat manusia mempunyai harapan akan dibangkitkan di masa depan untuk hidup dalam Firdaus di bumi.
25. Apa yang akan dibahas dalam pasal berikutnya?
25 Ya, Yehuwa benar-benar akan mengalahkan musuh kita, yaitu kematian, yang akan dilenyapkan untuk selama-lamanya! (Yesaya 25:8) Namun, Anda mungkin bertanya-tanya, ’Apa yang akan dilakukan oleh orang-orang yang dibangkitkan ke surga?’ Mereka akan menjadi bagian dari pemerintahan Kerajaan yang menakjubkan di surga. Kita akan belajar lebih banyak tentang pemerintahan itu di pasal berikutnya.

Di Manakah Orang Mati?

 Sumber : Jw.org/id

Di Manakah Orang Mati?

00:00
20:34
  • Bagaimana keadaan kita pada waktu mati?
  • Mengapa manusia mati?
  • Apakah kita merasa lega sewaktu mengetahui kebenaran tentang kematian?
1-3. Pertanyaan apa saja yang diajukan orang tentang kematian, dan jawaban apa yang diberikan oleh berbagai agama?
ITULAH pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam benak orang-orang selama ribuan tahun. Pertanyaan-pertanyaan itu penting karena jawabannya mempengaruhi kita masing-masing, tidak soal siapa kita atau di mana kita tinggal.
Dalam pasal sebelumnya, kita membahas bagaimana melalui korban tebusan Yesus Kristus, kita dapat memperoleh kehidupan abadi. Kita juga belajar bahwa Alkitab menubuatkan suatu masa ketika ”kematian tidak akan ada lagi”. (Penyingkapan 21:4) Namun, sementara ini, kita semua akan mati. Orang ”yang hidup sadar bahwa mereka akan mati”, kata Raja Salomo yang bijaksana. (Pengkhotbah 9:5) Kita berupaya hidup selama mungkin. Meskipun begitu, kita bertanya-tanya bagaimana keadaan kita sewaktu kita mati.
Sewaktu orang yang kita cintai meninggal, kita berduka. Kita mungkin bertanya: ’Bagaimana keadaan dia? Apakah dia menderita? Apakah dia sedang mengamati kita? Dapatkah kita membantunya? Dapatkah kita bertemu lagi dengannya?’ Agama-agama di dunia ini memberikan jawaban yang berbeda-beda. Ada yang mengajarkan bahwa jika Anda banyak berbuat baik, Anda akan pergi ke surga, tetapi jika Anda banyak berbuat jahat, Anda akan dibakar di tempat siksaan. Agama lain mengajarkan bahwa pada waktu mati, seseorang pergi ke alam roh untuk berkumpul dengan leluhur mereka. Agama lain lagi  mengajarkan bahwa orang mati pergi ke alam baka untuk dihakimi dan kemudian direinkarnasi, atau dilahirkan kembali dalam tubuh lain.
4. Gagasan mendasar yang sama apa yang diajarkan oleh banyak agama tentang kematian?
Semua agama tersebut mengajarkan satu gagasan mendasar yang sama, yaitu bahwa ada suatu bagian dari diri kita yang masih hidup setelah tubuh jasmani kita mati. Hampir setiap agama, yang dianut pada zaman dahulu dan sekarang, mengajarkan bahwa kita tetap hidup untuk selama-lamanya dan masih dapat melihat, mendengar, dan berpikir. Namun, bagaimana mungkin? Indra-indra kita, serta pikiran kita, semuanya berhubungan dengan daya kerja otak. Pada waktu kita mati, otak kita tidak bekerja lagi. Daya ingat, perasaan, dan indra-indra kita tidak terus berfungsi secara misterius tanpa otak. Semuanya berhenti bekerja setelah otak kita hancur.

BAGAIMANA SEBENARNYA KEADAAN ORANG MATI?

5, 6. Apa yang Alkitab ajarkan tentang keadaan orang mati?
Keadaan orang mati bukan misteri bagi Yehuwa, sang Pencipta otak. Ia mengetahui kebenarannya, dan dalam Firman-Nya, Alkitab, Ia menjelaskan bagaimana keadaan mereka. Alkitab dengan jelas mengajarkan: Sewaktu seseorang mati, ia tidak ada lagi. Kematian adalah kebalikan dari kehidupan. Orang mati tidak dapat melihat atau mendengar atau berpikir. Tidak ada satu bagian pun dari diri kita yang tetap hidup setelah tubuh kita mati. Kita tidak mempunyai jiwa atau roh yang tidak berkematian. *
Lilin yang apinya sudah mati
Ke mana perginya api lilin itu?
Setelah Salomo menyatakan bahwa orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, ia menulis, ”Tetapi orang mati, mereka sama sekali tidak sadar akan apa pun.” Lalu, ia menguraikan kebenaran yang mendasar itu dengan mengatakan bahwa orang mati tidak dapat mengasihi atau membenci dan bahwa ”tidak ada pekerjaan atau rancangan atau pengetahuan  atau hikmat di [kuburan]”. (Pengkhotbah 9:5, 6, 10) Demikian pula, Mazmur 146:4 mengatakan bahwa pada waktu seseorang mati, ”lenyaplah segala pikirannya”. Manusia itu fana, atau berkematian, dan tidak terus hidup setelah tubuh mati. Hidup kita bagaikan api pada sebatang lilin. Sewaktu dipadamkan, apinya tidak pergi ke mana-mana. Api itu tidak ada lagi.

APA YANG YESUS KATAKAN TENTANG KEMATIAN

7. Bagaimana Yesus menjelaskan kematian?
Yesus Kristus menggambarkan keadaan orang mati. Ketika Lazarus, teman baiknya, meninggal, Yesus memberi tahu murid-muridnya, ”Lazarus, sahabat kita, telah pergi beristirahat.” Murid-murid mengira bahwa Yesus memaksudkan Lazarus sedang beristirahat, atau tidur, agar ia dapat sembuh. Tetapi, mereka keliru. Yesus menjelaskan, ”Lazarus telah mati.” (Yohanes 11:11-14) Perhatikan bahwa Yesus menyamakan kematian dengan istirahat dan tidur. Lazarus tidak berada di surga ataupun di neraka yang menyala-nyala. Ia tidak sedang bersama para malaikat atau leluhurnya. Lazarus tidak dilahirkan kembali sebagai manusia lain. Ia sedang beristirahat dalam kematian, seolah-olah tidur nyenyak tanpa bermimpi. Ayat-ayat lain juga menyamakan kematian dengan tidur. Misalnya, setelah Stefanus, murid Yesus, dilempari batu sampai mati, Alkitab mengatakan bahwa ia ”tidur”. (Kisah 7:60) Demikian pula, rasul Paulus menulis tentang beberapa orang pada zamannya yang telah ”tidur” dalam kematian.1 Korintus 15:6.
Sepasang suami istri duduk di taman sambil melihat sekuntum bunga
Yehuwa menciptakan manusia untuk hidup selama-lamanya di bumi
8. Bagaimana kita tahu bahwa Allah tidak menetapkan agar manusia mati?
Apakah Allah sejak semula menetapkan agar manusia mati? Sama sekali tidak! Yehuwa menciptakan manusia untuk hidup selama-lamanya di bumi. Seperti yang telah kita pelajari  sebelumnya di buku ini, Allah menempatkan pasangan manusia pertama di suatu firdaus yang menyenangkan. Ia mengaruniai mereka kesehatan yang sempurna. Yehuwa hanya menginginkan apa yang baik bagi mereka. Adakah orang tua pengasih yang ingin anak-anaknya mengalami derita usia tua dan kematian? Tentu tidak! Yehuwa mengasihi anak-anak-Nya dan ingin mereka menikmati kebahagiaan yang tiada akhirnya di bumi. Mengenai manusia, Alkitab mengatakan, ”[Yehuwa] menaruh waktu yang tidak tertentu dalam hati mereka.” (Pengkhotbah 3:11 Allah menciptakan kita dengan keinginan untuk hidup selama-lamanya. Dan, Ia telah mengatur agar keinginan itu dipenuhi.

MENGAPA MANUSIA MATI

9. Larangan apa yang Yehuwa tetapkan atas Adam, dan mengapa perintah itu tidak sulit ditaati?
Kalau begitu, mengapa manusia mati? Untuk mendapatkan jawabannya, kita harus membahas apa yang terjadi ketika baru ada satu pria dan satu wanita di bumi. Alkitab menjelaskan, ”Allah Yehuwa menumbuhkan dari tanah segala pohon yang menarik untuk dilihat dan baik untuk dimakan.” (Kejadian 2:9) Tetapi, ada satu larangan. Yehuwa memberi tahu Adam, ”Setiap pohon di taman ini boleh kaumakan buahnya sampai puas. Tetapi mengenai pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, engkau tidak boleh memakan buahnya, karena pada hari engkau memakannya, engkau pasti akan mati.” (Kejadian 2:16, 17) Perintah ini tidak sulit ditaati. Ada banyak pohon lain yang buahnya dapat dimakan oleh Adam dan Hawa. Tetapi melalui perintah itu, mereka mendapat kesempatan istimewa untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada Pribadi yang telah memberi mereka segala-galanya, termasuk kehidupan yang sempurna. Jika mereka menaati perintah itu, mereka juga akan menunjukkan bahwa mereka menghormati wewenang Bapak surgawi mereka dan bahwa mereka ingin mendapat bimbingan-Nya yang pengasih.
10, 11. (a) Bagaimana pasangan manusia pertama sampai tidak menaati Allah? (b) Mengapa ketidaktaatan Adam dan Hawa bukan hal sepele?
10 Sayangnya, pasangan manusia pertama memilih untuk tidak menaati Yehuwa. Melalui seekor ular, Setan bertanya kepada Hawa, ”Apakah memang benar bahwa Allah mengatakan kamu tidak boleh memakan buah dari setiap pohon di taman ini?” Hawa menjawab, ”Buah dari pohon-pohon di taman ini boleh kami makan. Tetapi mengenai makan buah dari pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah telah berfirman, ’Kamu tidak boleh memakan buahnya, tidak, kamu tidak boleh menyentuhnya agar kamu tidak mati.’”Kejadian 3:1-3.
 11 ”Kamu pasti tidak akan mati,” kata Setan. ”Allah tahu bahwa pada hari kamu memakannya, matamu tentu akan terbuka dan kamu tentu akan menjadi seperti Allah, mengetahui yang baik dan yang jahat.” (Kejadian 3:4, 5) Setan ingin Hawa percaya bahwa jika ia makan buah terlarang, ia akan mendapat manfaat. Menurut Setan, Hawa dapat memutuskan sendiri apa yang benar dan salah serta dapat melakukan apa yang ia inginkan. Setan juga menuduh Yehuwa berdusta sewaktu mengatakan bahwa Hawa akan mati jika ia makan buah itu. Hawa mempercayai Setan. Maka, ia memetik buah itu dan memakannya. Lalu, ia memberikan sebagian kepada suaminya, yang kemudian ikut memakan buah itu. Mereka melakukannya bukan karena tidak tahu. Mereka tahu bahwa mereka justru melakukan apa yang Allah larang.Dengan memakan buah itu, mereka sengaja tidak menaati suatu perintah yang sederhana dan masuk akal. Mereka  tidak menghargai Bapak surgawi mereka dan wewenang-Nya. Sikap tidak hormat tersebut kepada Pencipta mereka yang pengasih tidak dapat dimaafkan!
12. Apa yang dapat membantu kita mengerti perasaan Yehuwa sewaktu Adam dan Hawa memilih untuk menentang Dia?
12 Sebagai gambaran: Bagaimana perasaan Anda jika anak yang telah Anda besarkan dan sayangi tidak menaati Anda melalui tindakan yang menunjukkan bahwa ia tidak menghormati atau mengasihi Anda? Anda tentu merasa sangat sakit hati. Maka, bayangkan, betapa pedihnya hati Yehuwa sewaktu Adam maupun Hawa memilih untuk menentang Dia.
Adam pada waktu ia diciptakan, berasal dari debu
Adam berasal dari debu, dan ia kembali ke debu
13. Menurut Yehuwa, apa yang akan terjadi atas Adam sewaktu ia mati, dan apa artinya itu?
13 Tidak ada alasan bagi Yehuwa untuk membiarkan Adam dan Hawa yang tidak taat itu hidup selama-lamanya. Mereka mati, tepat seperti yang telah Ia firmankan. Adam dan Hawa tidak ada lagi. Mereka tidak pindah ke alam roh. Kita mengetahui hal ini dari apa yang Yehuwa katakan kepada Adam setelah Ia memintanya untuk mempertanggungjawabkan ketidaktaatannya. Allah berfirman, ”Engkau [akan] kembali ke tanah, karena dari situ engkau diambil. Karena engkau debu dan engkau akan kembali ke debu.” (Kejadian 3:19) Allah menciptakan Adam dari debu tanah. (Kejadian 2:7) Sebelum itu, Adam tidak ada. Maka, ketika Yehuwa berfirman bahwa Adam akan kembali ke debu, Ia memaksudkan bahwa Adam akan kembali ke ketiadaan. Adam akan menjadi tidak bernyawa seperti asalnya, yaitu debu.
14. Mengapa manusia mati?
14 Adam dan Hawa sebenarnya bisa terus hidup sampai sekarang, tetapi mereka mati karena mereka memilih untuk tidak menaati Allah dan dengan demikian berbuat dosa. Jadi, kita mati karena Adam mewariskan dosa maupun kematian kepada semua keturunannya. (Roma 5:12) Dosa itu bagaikan penyakit turunan yang mengerikan. Siapa pun tidak dapat luput darinya. Akibat dosa, yaitu kematian, adalah suatu kutukan. Kematian adalah musuh, bukan teman. (1 Korintus 15:26) Alangkah bersyukurnya kita bahwa Yehuwa menyediakan tebusan untuk menyelamatkan kita dari musuh yang mengerikan ini!

 MENGETAHUI KEBENARAN TENTANG KEMATIAN ITU BERMANFAAT

15. Mengapa sungguh melegakan untuk mengetahui kebenaran tentang kematian?
15 Apa yang Alkitab ajarkan tentang keadaan orang mati sungguh melegakan. Seperti yang telah kita pelajari, orang mati tidak merasa sakit atau sedih. Kita tidak perlu takut kepada mereka, sebab mereka tidak dapat mencelakai kita. Mereka tidak membutuhkan bantuan kita, dan mereka tidak dapat membantu kita. Kita tidak dapat berbicara kepada mereka, dan mereka tidak dapat berbicara kepada kita. Banyak pemimpin agama berdusta dengan mengaku bahwa mereka dapat membantu orang yang sudah mati, dan orang-orang yang mempercayainya memberi mereka uang. Tetapi karena mengetahui kebenaran, kita dilindungi sehingga tidak tertipu oleh para pemimpin agama itu.
16. Siapa yang mempengaruhi ajaran banyak agama, dan bagaimana?
16 Bagaimana dengan agama Anda? Apakah ajarannya tentang orang mati selaras dengan Alkitab? Ajaran kebanyakan agama tidak selaras dengan Alkitab. Mengapa? Karena ajaran mereka telah dipengaruhi oleh Setan. Ia menggunakan agama palsu untuk membuat orang percaya bahwa setelah tubuh mati, manusia masih hidup di alam roh. Itulah dusta yang Setan gabungkan dengan dusta lain untuk memalingkan orang dari Allah Yehuwa. Dusta apakah itu?
17. Mengapa ajaran tentang siksaan kekal merusak nama baik Yehuwa?
17 Seperti yang kita lihat sebelumnya, beberapa agama mengajarkan bahwa jika seseorang banyak berbuat jahat selama hidupnya, sewaktu mati ia akan pergi ke sebuah tempat siksaan yang menyala-nyala dan menderita untuk selama-lamanya. Ajaran ini merusak nama baik Allah. Yehuwa adalah Allah yang pengasih dan tidak pernah membuat orang menderita seperti itu. (1 Yohanes 4:8) Bagaimana perasaan Anda terhadap orang yang menghukum anak yang bandel dengan menaruh tangannya dalam api? Apakah Anda akan menghargai orang seperti itu? Apakah Anda ingin berkenalan dengan dia? Tentu tidak! Anda pasti menganggapnya sangat kejam. Ya, Setan ingin agar kita percaya bahwa Yehuwa menyiksa orang dalam api selama jutaan tahun, bahkan selama-lamanya!
18. Penyembahan orang mati didasarkan pada dusta apa?
 18 Setan juga menggunakan beberapa agama untuk mengajarkan bahwa orang mati menjadi roh yang harus dihormati oleh orang yang hidup. Menurut ajaran itu, roh orang mati dapat menjadi sahabat yang kuat atau menjadi musuh yang menakutkan. Banyak orang mempercayai dusta itu. Mereka takut kepada orang mati dan menghormati serta menyembahnya. Sebaliknya, Alkitab mengajarkan bahwa orang mati itu seperti orang tidur dan bahwa kita hanya boleh menyembah Allah yang benar, Yehuwa, Pencipta dan Penyedia segala kebutuhan kita.Penyingkapan 4:11.
19. Dengan mengetahui kebenaran tentang kematian, kita dibantu untuk memahami ajaran lain apa dari Alkitab?
19 Dengan mengetahui kebenaran tentang orang mati, Anda tidak akan disesatkan oleh dusta agama. Hal itu juga membantu Anda memahami ajaran-ajaran Alkitab lainnya. Misalnya, sewaktu Anda tahu bahwa orang mati tidak pindah ke alam roh, janji kehidupan abadi dalam Firdaus di bumi akan lebih nyata bagi Anda.
20. Pertanyaan apa yang akan kita bahas dalam pasal berikutnya?
20 Lama berselang, Ayub, pria yang adil-benar, mengajukan pertanyaan ini, ”Jika laki-laki mati dapatkah ia hidup lagi?” (Ayub 14:14) Dapatkah orang yang tak bernyawa yang tidur dalam kematian dihidupkan kembali? Apa yang Alkitab ajarkan tentang hal ini sangat menghibur, sebagaimana akan diperlihatkan dalam pasal berikutnya.